elama ini disinyalir banyak Kantor Urusan Agama (KUA) yang dikelabuhi
oleh masyarakat yang melangsungkan pernikahan kali keduanya. Dengan
adanya Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH), KUA se-Daerah Istimewa
Yogyakarta tak bisa lagi dikelabuhi oleh warga. Aksi poligami pun bisa
dicegah lewat kehadiran SIMKAH.
Kepala Sub Bagian Hukum Humas dan
Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kementerian Agama DIY, Lutfi Hamid,
menyampaikan memang pernah ada laporan warga yang mengelabuhi KUA untuk
menikah lagi, tapi tidak terdata berapa banyak jumlahnya.
"Ketika
saya menjadi Kepala KUA di Kasihan Bantul ada kasus seperti itu. Tetapi
Alhamdulillah masih bisa diselamatkan, dalam artian momentnya seperti
sinetron, tiba-tiba si pihak istri pertama datang karena ada laporan
dari masyarakat," kata Lutfi di Sleman, Rabu (19/12).
Sebetulnya
SIMKAH di DIY sudah diperkenalkan sejak awal 2012, tapi baru diluncurkan
saat ini. Program SIMKAH secara nasional sebetulnya juga sudah ada
sekitar dua atau tiga tahun belakangan. Namun, belum semua KUA di
seluruh Indonesia memiliki SIMKAH.
SIMKAH bertujuan untuk
mengetahui jumlah KUA se-Indonesia dan masalah yang terkait dengan
jumlah pernikahan yang ada, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
tentang di mana KUA terdekat. Program strategis ini merupakan amanat
Keputusan Menteri Agama RI No. 37 tahun 2001 tentang Pengolahan
Informasi Keagamaan Kementerian Agama.
Selain berfungsi untuk
pelayanan pencatatan pernikahan, SIMKAH juga untuk pelaporan pengumpulan
zakat, inventarisasi tanah wakaf, Kemasjidan, serta informasi hukum
Islam serta Hisab dan Rukyat.
Menariknya semua data ini dapat
diakses dengan mudah oleh unit-unit kerja lain, baik oleh Kantor Pusat,
daerah, masyarakat luas serta berbagai pihak yang berkepentingan.
"Atas
dasar kebutuhan, maka kami dengan penuh antusias meluncurkan SIMKAH.
Sebagai wujud komitmen kami mendukung program Pusat dan memberikan
layanan yang terbaik bagi masyarakat. Diharapkan tahun 2013 seluruh KUA
di DIY telah mampu mengoperasikan aplikasi ini," harap Lutfi.
Lutfi
berharapa Yogyakarta menjadi percontohan pelaksanaan SIMKAH di seluruh
Indonesia. Karena masih banyak daerah yang KUAnya tidak bisa dilihat di
website SIMKAH. Di Gorontalo saja, dia menambahkan, baru ada tiga KUA
yang terdata. Demikian juga di Jakarta, bulan lalu baru ada satu KUA
yang terdata di Website, KUA Kalideres. Padahal ada 48 KUA di DKI
Jakarta.
simkah
Posted by pengetahuan
22:27, under | No comments
0 komentar:
Post a Comment